Kamis, 21 Februari 2013

LIRIK LAGU ONE DIRECTION

Lirik Lagu One Direction What Makes You Beautiful Lyrics
Browse: / Lagu Barat / One Direction / What Makes You Beautiful
[Verse 1]
[Liam]
You’re insecure,
Don’t know what for,
You’re turning heads when you walk through the door,
Don’t need make-up,
To cover up,
Being the way that you are is enough,
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
[Bridge]
[Harry]
Everyone else in the room can see it,
Everyone else but you,
[Chorus]
[All]
Baby you light up my world like nobody else,
The way that you flip your hair gets me overwhelmed,
But when you smile at the ground it ain’t hard to tell,
You don’t know,
Oh oh,
You don’t know you’re beautiful,
If only you saw what I can see,
You’ll understand why I want you so desperately,
Right now I’m looking at you and I can’t believe,
You don’t know,
Oh oh,
You don’t know you’re beautiful,
Oh oh,
That’s what makes you beautiful
[Verse 2]
[Zayn]
So c-come on,
You got it wrong,
To prove I’m right,
I put it in a song,
I don’t know why,
You’re being shy,
And turn away when I look into your eye eye eyes,
[Bridge]
[Harry]
Everyone else in the room can see it,
Everyone else but you,
[Chorus]
[All]
Baby you light up my world like nobody else,
The way that you flip your hair gets me overwhelmed,
But when you smile at the ground it ain’t hard to tell,
You don’t know,
Oh oh,
You don’t know you’re beautiful,
If only you saw what I can see,
You’ll understand why I want you so desperately,
Right now I’m looking at you and I can’t believe,
You don’t know,
Oh oh,
You don’t know you’re beautiful,
Oh oh,
That’s what makes you beautiful
Na Na Na Na Na Na Naaa,
Na Na Na Na Na Na Na Na [x2]
[Middle 8]
[Harry]
Baby you light up my world like nobody else,
The way that you flip your hair gets me overwhelmed,
But when you smile at the ground it ain’t hard to tell,
You don’t know,
Oh oh,
You don’t know you’re beautiful,
[Chorus]
[All]
Baby you light up my world like nobody else,
The way that you flip your hair gets me overwhelmed,
But when you smile at the ground it ain’t hard to tell,
You don’t know,
Oh oh,
You don’t know you’re beautiful ([Zayn:] Oh),
If only you saw what I can see,
You’ll understand why I want you so desperately ([Zayn:] Desperately),
Right now I’m looking at you and I can’t believe,
You don’t know,
Oh oh,
You don’t know you’re beautiful,
Oh oh,
You don’t know you’re beautiful,
Oh oh,

Kamis, 14 Februari 2013

TIPS MERAWAT NETBOOK ANDA !

10 tips merawat notebook/laptop berikut ini:

1.    Tempatkan Notebook pada tempat yang rata/datar agar lubang ventilasi yang letaknya di bagian bawah Notebook tidak tertutup. Pastikan Notebook berada di tempat stabil, tidak banyak goyangan dan getaran yang dapat merusak Harddisk, Optical Drive, socket-socket serta komponen mekanik lainnya.
2.    Sebelum menghidupkan Notebook, pastikan kondisi battery masih ada daya yang cukup untuk proses booting sampai menjalankan OS. Bila ragu, pasang adaptor, lalu hidupkan Notebook Anda. Kekurangan daya battery sewaktu dihidupkan, akan menyebabkan gagal booting dan harddisk dapat rusak permanent.
3.    Pastikan dengan teliti stop kontak adaptor apakah sudah tertanam dengan baik dan stabil. Bila tidak, akan terpercik bunga api pada stop kontak yang berakibat proses charge akan putus sambung. Kemungkinan terburuk setiap percikan oleh battery dianggap 1 cycle charging (Batt Lithium +/- 1000 x charging). Pengalaman membuktikan akibat stop kontak kendor telah mengakibatkan umur battery menjadi sangat pendek bahkan ada yang hanya berumur 1 bulan saja battery rusak.
4.    Perhatikan indikator battery sebelum mengisi (men-charge) Notebook Anda. Bila menunjukkan kapasitas battery <80%, sebaiknya battery dihabiskan dulu, baru kemudian di-charge. Bila menunjukkan >80%, Anda dapat bekerja bersamaan dengan adaptor terpasang pada Notebook dan tidak perlu khawatir terjadi overcharge, karena Notebook terbaru telah dilengkapi proteksi overcharge. Mengapa demikian? Baterry Lithium pada kondisi normal mampu diisi dan dipakai +/- 1000 cycle dan pada kondisi >85% bila diisi kembali battery belum menganggap 1 cycle charge, akan tetapi kalau kondisi <80% dianggap sebagai 1 cycle charge dan recharge, sehingga umur battery akan berkurang 1 cycle. Apabila Notebook tidak dipakai dalam waktu yang lama (lebih dari 1 minggu), sebaiknya battery dan adaptor di lepas. Pastikan Notebook dalam keadaan benar-benar mati (Shutdown) saat akan disimpan dalam waktu lama.
5.    Jangan biasakan menggunakan Notebook dengan adaptor saja dan battery dilepas. Rumor diluar mengatakan bila bekerja dalam jangka waktu yang lama sebaiknya battery dilepas karena bisa rusak akibat overcharge. INGAT!!! itu akan menjadi malapetaka besar manakala listrik mati tiba-tiba dari PLN. Harddisk dalam Notebook bisa rusak parah berikut data didalamnya. Padahal, file-file DATA kadang jauh lebih bernilai daripada Notebook itu sendiri. Jadi, selain sebagai penyimpanan daya, battery juga berfungsi membantu menyediakan daya yang stabil dikala adaptor saja tidak cukup mencukupi saat Processor bekerja dengan maximum.
6.    Jika hendak membawa Notebook dan dimasukkan dalam tas, pastikan Notebook sudah dalam kondisi Shutdown. Apabila masih standby, dikhawatirkan Notebook tiba-tiba hidup sendiri karena terkadang ada perintah-perintah resident yang terlupakan sewaktu standby. Saat Notebook hidup kembali tetapi masih berada didalam tas, akan terjadi gangguan sirkulasi udara sehingga menjadi sangat panas bahkan chasingnya bisa meleleh. Kemungkinan lain, bila terjadi goncangan saat Notebook dalam keadaan hidup, harddisk dan data didalamnya akan rusak.
7.    Jangan membawa banyak barang dalam tas hingga berdesakan dengan Notebook, karena dapat mengakibatkan panel LCD Notebook Anda retak/pecah . . . . (Ingat!!! harga LCD Panel Notebook sangat mahal +/- 2.5 jt)
8.    Tambahkan pelindung layar (screen protector) agar layar tidak mudah tergores, pelindung keyboard (keyboard protector) agar keyboard tidak kemasukan debu/cairan yang mengakibatkan kerusakan pada tuts keyboardnya dan gunakan cooling pad bila Notebook akan digunakan dalam waktu yang lama, agar sirkulasi udara dalam Notebook terjaga.
9.    Jangan meletakkan Handphone diatas Notebook maupun di atas keyboard Notebook. Lebih baik jauhkan Handphone dari Notebook Anda. Pengalaman membuktikan, Handphone sewaktu ada call atau saat menerima sms, mengeluarkan radiasi yang sangat besar sehingga akan merusak chips dalam Notebook yang terbukti sangat sensitif terhadap radiasi elektromagnetik. Akibat yang sering terjadi adalah kerusakan chips keyboard controller yang mengakibatkan beberapa angka/huruf tidak dapat keluar.
10.    Update antivirus Notebook anda sesering mungkin, hindari situs-situs internet berbahaya, karena banyak spyware, spam, malware, dll. Hindari tukar menukar data dengan sesama pengguna komputer tanpa di check dengan antivirus terlebih dahulu, dan gunakan software original (bukan bajakan) agar aman dan nyaman.

10 tips merawat notebook/laptop berikut ini:
1.    Tempatkan Notebook pada tempat yang rata/datar agar lubang ventilasi yang letaknya di bagian bawah Notebook tidak tertutup. Pastikan Notebook berada di tempat stabil, tidak banyak goyangan dan getaran yang dapat merusak Harddisk, Optical Drive, socket-socket serta komponen mekanik lainnya.
2.    Sebelum menghidupkan Notebook, pastikan kondisi battery masih ada daya yang cukup untuk proses booting sampai menjalankan OS. Bila ragu, pasang adaptor, lalu hidupkan Notebook Anda. Kekurangan daya battery sewaktu dihidupkan, akan menyebabkan gagal booting dan harddisk dapat rusak permanent.
3.    Pastikan dengan teliti stop kontak adaptor apakah sudah tertanam dengan baik dan stabil. Bila tidak, akan terpercik bunga api pada stop kontak yang berakibat proses charge akan putus sambung. Kemungkinan terburuk setiap percikan oleh battery dianggap 1 cycle charging (Batt Lithium +/- 1000 x charging). Pengalaman membuktikan akibat stop kontak kendor telah mengakibatkan umur battery menjadi sangat pendek bahkan ada yang hanya berumur 1 bulan saja battery rusak.
4.    Perhatikan indikator battery sebelum mengisi (men-charge) Notebook Anda. Bila menunjukkan kapasitas battery <80%, sebaiknya battery dihabiskan dulu, baru kemudian di-charge. Bila menunjukkan >80%, Anda dapat bekerja bersamaan dengan adaptor terpasang pada Notebook dan tidak perlu khawatir terjadi overcharge, karena Notebook terbaru telah dilengkapi proteksi overcharge. Mengapa demikian? Baterry Lithium pada kondisi normal mampu diisi dan dipakai +/- 1000 cycle dan pada kondisi >85% bila diisi kembali battery belum menganggap 1 cycle charge, akan tetapi kalau kondisi <80% dianggap sebagai 1 cycle charge dan recharge, sehingga umur battery akan berkurang 1 cycle. Apabila Notebook tidak dipakai dalam waktu yang lama (lebih dari 1 minggu), sebaiknya battery dan adaptor di lepas. Pastikan Notebook dalam keadaan benar-benar mati (Shutdown) saat akan disimpan dalam waktu lama.
5.    Jangan biasakan menggunakan Notebook dengan adaptor saja dan battery dilepas. Rumor diluar mengatakan bila bekerja dalam jangka waktu yang lama sebaiknya battery dilepas karena bisa rusak akibat overcharge. INGAT!!! itu akan menjadi malapetaka besar manakala listrik mati tiba-tiba dari PLN. Harddisk dalam Notebook bisa rusak parah berikut data didalamnya. Padahal, file-file DATA kadang jauh lebih bernilai daripada Notebook itu sendiri. Jadi, selain sebagai penyimpanan daya, battery juga berfungsi membantu menyediakan daya yang stabil dikala adaptor saja tidak cukup mencukupi saat Processor bekerja dengan maximum.
6.    Jika hendak membawa Notebook dan dimasukkan dalam tas, pastikan Notebook sudah dalam kondisi Shutdown. Apabila masih standby, dikhawatirkan Notebook tiba-tiba hidup sendiri karena terkadang ada perintah-perintah resident yang terlupakan sewaktu standby. Saat Notebook hidup kembali tetapi masih berada didalam tas, akan terjadi gangguan sirkulasi udara sehingga menjadi sangat panas bahkan chasingnya bisa meleleh. Kemungkinan lain, bila terjadi goncangan saat Notebook dalam keadaan hidup, harddisk dan data didalamnya akan rusak.
7.    Jangan membawa banyak barang dalam tas hingga berdesakan dengan Notebook, karena dapat mengakibatkan panel LCD Notebook Anda retak/pecah . . . . (Ingat!!! harga LCD Panel Notebook sangat mahal +/- 2.5 jt)
8.    Tambahkan pelindung layar (screen protector) agar layar tidak mudah tergores, pelindung keyboard (keyboard protector) agar keyboard tidak kemasukan debu/cairan yang mengakibatkan kerusakan pada tuts keyboardnya dan gunakan cooling pad bila Notebook akan digunakan dalam waktu yang lama, agar sirkulasi udara dalam Notebook terjaga.
9.    Jangan meletakkan Handphone diatas Notebook maupun di atas keyboard Notebook. Lebih baik jauhkan Handphone dari Notebook Anda. Pengalaman membuktikan, Handphone sewaktu ada call atau saat menerima sms, mengeluarkan radiasi yang sangat besar sehingga akan merusak chips dalam Notebook yang terbukti sangat sensitif terhadap radiasi elektromagnetik. Akibat yang sering terjadi adalah kerusakan chips keyboard controller yang mengakibatkan beberapa angka/huruf tidak dapat keluar.
10.    Update antivirus Notebook anda sesering mungkin, hindari situs-situs internet berbahaya, karena banyak spyware, spam, malware, dll. Hindari tukar menukar data dengan sesama pengguna komputer tanpa di check dengan antivirus terlebih dahulu, dan gunakan software original (bukan bajakan) agar aman dan nyaman.

Tugas Hadist Tarbawi I

 MAKALAH
 METODE PENDIDIKAN DALAM HADIS
Di susun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Hadis Tarbawi I
Dosen pengampu : Muhammad Isbiq, S.Thi, M.Si.

Di Susun Oleh :
Kelompok 8
1. Ulfatul Maula     2021111089
2.Siti Rohmah        2021111090
3.Restu Noviani        2021111091
4. Rahmawati        2021111092
Kelas C


JURUSAN TARBIYAH / PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
 ( STAIN ) PEKALONGAN
2012

BAB I
PENDAHULUAN

Secara etimologi, metode berasal dari dari dua kata, yaitu meta dan hodos. Meta adalah melalui sedangkan hodos adalah jalan atau cara. Dalam bahasa arab di kenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah strategis yang harus dipersiapkan untuk melakukan suatu  pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan, maka langkah tersebut harus diwujudkan dalam proses pendidikan dalam rangka pembentuk kepribadian.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode merupakan cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan teknik berarti metode atau sistem untuk mengerjakan sesuatu. Metode dan teknik mempunyai pengertian yang berbeda meskipun tujuannya sama. Metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan. Teknik adalah cara mengerjakan sesuatu.
Dalam makalah ini akan lebih dijelaskan macam-macam metode yang berkaitan dengan pendidikan yang terdapat dalam hadits.




















BAB II
PEMBAHASAN

Macam-macam Metode pendidikan dalam hadits, di antaranya:
1.    Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara menyampaikan suatu pelajaran tertentu dengan jalan penuturan secara lisan kepada anak didik atau khalayak ramai.  Metode ceramah ini pernah dilakukan oleh Rasulullah ketika turun wahyu yang memerintahkan untuk dakwah secara terang-terangan, seperti hadits berikut:
حَدَ ثَنَا قُتَيْبَة بْن سَعِيْدٌ وَزُهَيْرِبْن حَرْبِ، قَالَ، حَدَ ثَنَا جَرِيْرٌ، عَنْ عَبْدِ اْلمَا لِكِ بْن عُمَر، عَنْ مُوْسَى بْن طَلْحَة، عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ، لَمَّاأَنْزَ لَتْ هَذِهِ الأَيَةِ "وَأَنْذِرعَشِيْرَ نَكَ اْلأَقْرَبِيْنَ" (الشعراء:125)، دَعَارَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ قُرَيْسِيَّا، فَاجْتَمَعُوْا، فَعَمُّ وَخَصُّ. فَقَالَ، "يَابَنِيْ كَعَبْ بِنْ لُؤَيْ، أَنْقِذُوا أَنْفُسِكُمْ مِنَ النَّارِ. يَابَنِيْ مُرَةْ بْن كَعَبِ، أَنْقِذُوااَنْفَسِكُمْ مِنَ النَّارِ. يَابَنِيْ هَاشِمَ، أَنْقِذُوا أَنْفُسِكُمْ مِنَ النَّارِ. يَابَنِيْ عَبْدُ اْلمُطَلِبْ، اُنْقِذُوا أَنْفُسِكُمْ مِنَ النَّارِ. يَا فَا طِمَةُ، أَنْقِذِيْ أَنْفُسِكِ مِنَ النَّارِ، فَإِنِّيْ لَا أَمْلَكَ لَكُمْ مِنَ اللهِ شَيْئَا. غَيْرَ أَنَّ لَكُمْ رَحِمًا سَا بِلُهَا بِبِلَا لِهَا. "    (رواه مسلم)               
Terjemah:
Menceritakan kepada kami Qutaibah ibn Sa’id dan Zuhair ibn Harb, berkata, “Menceritakan kepada kami Jarir, dari ‘Abdul Malik ibn ‘Umair, dari Musa ibn Thalhah, dari Abu Hurairah, ia berkata, “Tatkala diturunkan ayat ini: “Dan peringatkanlah para kerabatmu yang terdekat(Q.S. Al-Syu’ara:125), maka Rasulullah SAW memanggil orang-orang Quraisy. Setelah meraka berkumpul, Rasulullah SAW berbicara secara umum dan khusus. Beliau bersabda, “Wahai Bani Ka’ab ibn Luaiy, selamatkanlah diri kalian dari neraka! Wahai Bani ‘Abdi Syams, selamatkanlah diri kalian dari neraka! Wahai Bani ‘Abdi Manaf, selamatkanlah diri kalian dari neraka! Wahai Bani Hasyim, selamatkanlah diri kalian dari neraka!, wahai Fatimah, selamatkanlah dirimu dari neraka! Karena aku tidak kuasa menolak sedikitpun siksaan Allah terhadap kalian. Aku hanya punya hubungan kekeluargaan dengan kalian yang akan aku sambung dengan sungguh-sungguh”.    (H.R. Muslim )
Penjelasan Hadits:
Hadits diatas diriwayatkan oleh tujuh orang perawi, adapun urutan perawi tersebut adalah sebagai berikut: periwayat ke-1 (sanad 6) adalah Abu Hurairah, periwayat ke-2 (sanad 5) adalah Musa ibn Thalhah, periwayat ke-3 (sanad 4) adalah Abdul Malik ibn Umar, periwayat ke-4 (sanad 3) adalah Jarir, periwayat ke-5 (sanad 2) adalah  Zuhair ibn Harb, periwayat ke-6 (sanad 1) adalah Qutaibah ibn Sa’id, dan periwayat ke-7 adalah Muslim yang juga berkedudukan sebagai Mukharij.
 Hadits tersebut menjelaskan bahwa menyampaikan suatu wahyu, atau mengajak orang lain untuk mengikuti ajaran yang telah ditentukan, bahkan memberi peringatan kepada siapapun dapat menggunakan metode ceramah. Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW berbicara secara umum dan khusus dihadapan orang-orang Quraisy dengan tujuan mengajak orang-orang Quraisy dan lainnya untuk menyelamatkan diri dari neraka dengan usahanya sendiri, karena Rasulullah tidak kuasa menolak sedikitpun siksaan Allah terhadap umatnya.
Aspek Tarbawi:
a.    Menyampaikan ilmu kepada orang lain atau khalayak umum salah satunya adalah metode ceramah.
b.    Dengan metode ceramah, murid atau orang yang menerima ilmu itu, akan lebih merespon dengan mendengarkan apa yang seorang guru bicarakan dalam ceramahnya.
c.    Dalam ceramahnya, seorang guru hendaklah mengemas materi yang ia sampaikan dengan tata bahasa yag baik dan mudah diterima oleh murid.
Kelebihan dan kelemahan metode ceramah
Kelebihan metode ceramah diantaranya:
•    Bahan pelajaran dapat di sampaikan sebanyak mungkin dalam jangka waktu yang singkat.
•    Guru dapat menguasai situasi kelas.
•    Organisasi kelas lebih sederhana.
•    Tidak terlalu banyak memakan biaya dan tenaga.
Kekurangan metode ceramah diantaranya:
•    Metode ceramah hanya cenderung mempertimbangkan segi banyaknya bahan pelajaran yang akan disajikan, dan kurang memperhatikan atau mementingkan segi kualitas penguasaan bahan pembelajaran.
•    Bila kelas tidak dapat dikuasai oleh guru secara baik, maka proses belajar mengajar kurang efektif.
•    Sulit mengukur sejauh mana penguasaan bahan pelajaran yang telah diberikan itu kepada anak didik.

2.    Metode Diskusi
Kata diskusi berasal dari bahasa latin yaitu “discussus” yang berarti “to examine”, “investigate” (memeriksa, menyelidiki).  Sehingga metode diskusi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah yang mungkin menyangkut kepentingan bersama, dengan jalan musyawarah untuk mufakat. Memperluas pengetahuan dan cakrawalah pemikiran. Adapun salah satu hadits yang berkaitan dengan metode diskusi tersebut yaitu:
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَعَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ وَهُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ. (رواه مسلم)
Terjemah:
Hadis Qutaibah ibn Sâ’id dan Ali ibn Hujr, katanya hadis Ismail dan dia ibnu Ja’far dari ‘Alâ’ dari ayahnya dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: Tahukah kalian siapa orang yang muflis (bangkrut)?, jawab mereka; orang yang tidak memiliki dirham dan harta. Rasul bersabda; Sesungguhnya orang yang muflis dari ummatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) salat, puasa dan zakat,. Dia datang tapi telah mencaci ini, menuduh ini, memakan harta orang ini, menumpahkan darah (membunuh) ini dan memukul orang ini. Maka orang itu diberi pahala miliknya. Jika kebaikannya telah habis sebelum ia bisa menebus kesalahannya, maka dosa-dosa mereka diambil dan dicampakkan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke neraka.(H.R. Muslim)
Penjelasan hadits:
Hadis di atas diriwayatkan oleh delapan perawi, di antaranya:
1)    Periwayat ke-1 (sanad 7) adalah Abu Hurairah
2)    Periwayat ke-2 (sanad 6) adalah Ayahnya ‘Ala’
3)    Periwayat ke-3 (sanad 5) adalah ‘Ala’
4)    Periwayat ke-4 (sanad 4) adalah ibnu Ja’far
5)    Periwayat ke-5 (sanad 3) adalah Ismail
6)    Periwayat ke-6 (sanad 2) adalah Ali ibn Hujr
7)    Periwayat ke-7 (sanad 1) adalah Qutaibah ibn Sâ’id
8)    Periwayat ke-8 (mukharrij) adalah Muslim
Hadis di atas menjelaskan bahwa Rasulullah saw  memulai pembelajaran dengan bertanya dan jawaban sahabat ternyata salah, maka Rasulullah saw  menjelaskan bahwa bangkrut dimaksud bukanlah menurut bahasa. Tetapi bangkrut yang dimaksudkan adalah peristiwa di akhirat tentang pertukaran amal kebaikan dengan kesalahan.
Aspek tarbawi:
a.    Dengan metode diskusi, masalah-masalah yang menyangkut kepentingan bersama dapat dikupas dan diselesaikan dengan jalan musyawarah.
b.    Diskusi mampu melatih ketajaman berfikir dan kecerdasan sorang murid.
c.    Diskusi juga melatih murid-murid untuk berbicara menyampaikan pendapatnya didepan murid lainnya.
Kelebihan dan kekurangan metode diskusi
Kelebihan metode diskusi diantaranya:
•    Suasana lebih hidup dan lebih dinamis.
•    Melatih sikap dinamis dan kreatif dalam berfikir.
•    Hasil diskusi dapat disimpulkan dan mudah dipahami.
Kekurangan metode diskusi diantaranya:
•    Siswa yang tidak ikut aktif dijadikan kesempatan untuk bermain-main dan mengganggu teman yang lain.
•    Kesulitan mencari tema diskusi yang aktual yang hangat dan menarik untuk disimpulkan.
•    Siswa mengalami kesulitan untuk mengeluarkan pendapat yang sistematis.
3.    Metode Eksperimen
Metote eksperiman ialah cara pembelajaran dengan melakukan percobaan terhadap materi yang sedang dipelajari, setiap proses dan hasil percobaan itu diamati dengan seksama. Metode ini biasanya dilakukan dalam suatu pelajaran tertentu seperti ilmu alam, ilmu kimia, dan yang sejenisnya. Adapun hadits yang berkaitan dengan metode eksperiman, yaitu:
حَدَثَنَا قُتَيْبَةِ بْن سَعِيْد اَلْثَقَفِيْ وَ أَبُو كَامِلْ اَلْجَحْدَرِيْ- وَتَقَارَبَ فِيْ اللَفْظِ. وَهَذَا حَدِيْثُ قُتَيْبَة قَالَ، "حَدَثَنَا أَبُواعَوَانَةْ، عَنْ سِمَاكْ، عَنْ مُوْسَى بْن طَلْحَةَ، عَنْ أَبِيْهِ. قَالَ،"مَرَرْتُ مَحَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ بِقَوْمٍ عَلَى الرَؤْسِ النَّخْلِ. فَقَالَ،"مَايَصْنَحُ هَؤُلَاءِ؟ فَقَالُوْا،"يَلْقِحُوْنَهُ، يَجْعَلُوْنَ الذَ كَرَفِيْ اْلأُنْثَى، فَتَلَقَحْ. "فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم،"مَا أَظُنُّ يَعْنِي ذَلِكَ شَيْئَ". قَالَ،"فَأَخْبَرُوْا بِذَ لِكَ فَتَرَكُوْهُ، فَأَخْبَرَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم بِذَ لِكَ فَقَالَ، "إِنْ كَانَ يُنْفَعُهُمْ ذَلِكَ فَلْيَصْنَعُوهُ، فَإِنَّمَا ظَنَنْتُ ظَنَّا، فَلَا تَؤَاخِذُونِي بِالظَنِّ، وَلَكِنْ إِذَاحَدَثْتَكُمْ عَنِ اللهُ شَيْئًا فَخُذُوْابِهِ، فَإِنِّيْ لَنْ أُكَذِّبَ عَلَى اللهِ." (رواه مسلم)
Terjemah:
Menceritakan kepada kami Qutaibah ibn Sa’id al-Tsaqafi dan Abu Kamil al-Jahdari dan pada satu lafaz, Qutaibah berkata, “Menceritakan kepada kami Abu Awanat, dari Sima, dari Musa ibn Thalhah, dari ayahnya RA, katanya, “Aku berjalan bersama-sama Rasulullah SAW, maka di tengah jalan kami bertemu dengan sekelompok orang yang sedang diatas pohon kurma. Beliau bertanya, “Apa yang sedang kalian perbuat?” Jawab mereka, “Kami sedang mencangkok pohon kurma.” Kata Rasulullah SAW, “Menurut dugaanku, pekerjaan itu tidak ada gunanya.” Lalu mereka hentikan pekerjaan mereka. Tetapi kemudian dikabarkan orang kepada beliau bahwa pekerjaan mereka itu berhasil baik. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Jika pekerjaan itu ternyata bermanfaat bagi mereka, teruskanlah! Aku hanya menduga-duga. Maka janganlah di ambil peduli duga-dugaan itu. Tetapi jika aku berbicara mengenai agama Allah, maka pegang teguhlah itu, karena aku sekali-kali tidak akan berdusta terhadap Allah.”(H.R Muslim)
Penjelasan Hadits:
Hadits diatas diriwayatkan oleh tujuh orang perawi, adapun urutan para perawi tersebut adalah sebagai berikut: sebagai periwayat ke-1 (sanad 6) adalah ayahnya Musa ibn Thalhah, sebagai periwayat ke-2 (sanad 5) adalah Musa ibn Thalhah, sebagai periwayat ke-3 (sanad 4) adalah Sima, sebagai periwayat ke-4 (sanad 3) adalah Abu ‘Awanat, sebagai periwayat ke-5 (sanad 2) adalah Abu Kamil al-Jahdari, sebagai periwayat ke-6 (sanad 1) adalah Qutaibah ibn Sa’id al-Tsaqafi, dan sebagai periwayat ke-7 (Mukharij) adalah Muslim.
Hadits tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah memutuskan suatu perkara hanya dengan menduga-duga seperti mencangkok pohon kurma. Namun setelah dikabarkan orang kepada Beliau bahwa hal tersebut menghasilkan (berhasil baik). Maka Rasulullah bersabda “jika pekarjaan itu bermanfaat maka teruskanlah, dan jangan memperdulikan dugaan-dugaan itu”
Aspek Tarbawi:
•    Agar murid lebih memahami dengan apa yang dipelajari, biasanya murid langsung mempraktekkan apa yang dipelajari, inilah yang sering disebut metode eksperimen.
•    Metode eksperimen sangat baik bagi murid-murid, karena murid tidak hanya diberi materi-materi saja.
•    Metode eksperimen biasanya digunakan pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam seperti biologi, kimia, fisika, dan lain-lain.
•    Metode eksperimen akan lebih mengasah otak murid dalam melakukan percobaan-percobaan yang mereka ujikan.
Kelebihan dan kelemahan metode eksperiman
Kelebihan metode eksperiman diantaranya:
•    Melalui metode skaperiman siswa dapat menghayati sepenuhnya dan mendalam mengenai pelajaran yang diberikan.
•    Siswa mendapatkan pengalaman langsung dan praktis dalam kenyataan sehari-hari yang berguna bagi dirinya.
•    Kemungkinan kesalahan dalam mengambil simpulan dapat dikurangi karena siswa mengamati langsung terhadap suatu proses yang menjadi objek pelajaran atau mencoba melaksanakan sesuatu.
Kelemahan metode eksperiman diantaranya:
•    Apabila sarana tidak tersedia atau kurang memadai, maka jalannya proses eksperiman tidak akan efektif.
•    Metode ini sulit dilaksanakan apabila siswa tidak matang dalam melaksanakan eksperiman.
•    Memerlukan keterampilan dari pihak guru dalam menggunakan serta membuat alat-alat eksperiman.
•    Bagi guru yang telah terbiasa dalam metode ceramah secara rutin, misalnya, cenderung memandang metode eksperiman sebagai suatu pemborosan dan memberatkan.
4.    Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar dimana seorang guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik tentang bahan pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca sambil memperhatikan proses berfikir di antara peserta didik. Metode tanya jawab merupakan salah satu teknik mengajar yang dapat membantu kekurangan-kekurangan  yang terdapat pada metode ceramah. Ini disebabkan karena guru dapat memperoleh gambaran sejauh mana murid dapat mengerti dan dapat mengungkapkan apa yang telah diceramahkan.
Adapun hadits yang berkaitan dengan metode tanya jawab, yaitu:
حَدَثَنَا إِسْمَا عِيْل بْن إِبْرَاهِيْمِ أَخْبَرَنَا أَبُوا خَيَان التَّمِمِيْ عَنْ أَبِى زَرْعَةْ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ،"كَانَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ يَوْمًا بَارِزًا لِلنَّاسِ فَاَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ، مَااْلإِيْمَانُ؟  قَالَ، اْلإِيْمَانُ أَنْ تُؤْمِنُ بِااللهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَبِلِقَائِهِ وَرَسُولِهِ وَتُؤْمِنُ بِاْلبَعْثِ." قَالَ،"مَاْلإِسْلَامُ؟" قَالَ،"اْلإِسْلَامُ أَنْ تَعْبُدُ اللهِ وَلَا تَشْرِكُ بِهِ، وَتُقِيْمُ الصَّلَاةَ،وَتُؤْدِيَ الزَّكَاةَ اْلمَفْرُوْضَةَ، وَتَصُوْمُ رَمَضَانَ. قَالَ،"مَااْلإِحْسَانِ؟" قَالَ، أَنْ تَعْبُدُ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِلَّمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهَ يَرَاكز قَالَ: مُنَى السَّاعَةِ؟ قَالَ: "مَالْمَسْئُوْلُ عَنْهَا أَعْلَمُ مِنَ السَّائِلِ، وَسَأَخْبَرَكَ عَنْ أَشْرَاطِهَا: إِذَا وَلَدَتِ اْلآمَتُ رِهًا، وَإِذَا تَطَاوَّلَ رَعَاةُ اْلإِبْلِ اْلبِهَمِ فِى البُنْيَانِ، فِى خَمْسَ لَا يَعْلَمْهُنَّ إِلَّا الله، ثُمَّ تَلَا النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَمَ:"إِنَّ اللهُ عِنْدَهُ عِلْمَ السَاعَة...:لقمان:34) الأَيَة، ثُمَّ اَدْبَرَ، فَقَالَ رَدُوْهُ، فَلَمْ يَرَوْ شَيْئًا فَقَالَ، "هَذَا جِبْرِيْل جَاءَ يَعْلَمُ النَّاسَ دِيْنَهُمْ." (رواه البخاري)
Terjemah:
Menceritakan kepada kami Ismail ibn Ibrahim, memberitakan kepada kami Abu Hayyan al-Tamimi dari Abi Zar’at dari Abu Hurairah, ia berkata, “pada suatu hari ketika  Nabi SAW sedang dudk bersama sahabat, tiba-tiba datang seorang laki-laki dan bertanya, “Apakah iman itu?” Jawab Nabi, “Iman adalah percaya kepada Allah, para malaikat-Nya, dan pertemuan denganNya,para rasulNya, dan percaya pada hari berbangkit dari kubur. Lalu laki-laki itu bertanya kembali. Apakah islam itu? Jawab Nabi SAW, “Islam ialah menyembah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, mendirikan salat, menunaikan zakat yang di fardhukan, dan berpuasa di bulan Ramadhan.” Lalu laki-laki itu bertanya lagi, “Apakah Ihsan itu? Jawab Nabi SAW, Ihsan ialah menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, ketahuilah bahwa Allah melihatmu.” Lalu laki-laki itu bertanya lagi: “Apakah hari kiamat itu?” Nabi SAW menjawab, “Orang yanh ditanya tidak lebih mengetahui daripada orang yang bertanya, tetapi saya beritahukan kepadamu beberapa syarat (tanda-tanda) akan tiba hari kiamat, yaitu jika budak sahaya telah malahirkan majikannya, dan jika penggembala unta dan ternak lainnya telah berlomba-lomba membangun gedung. Dan termasuk dalam lima macam yang tidak dapat mengetahuinya kecuali Allah, yaitu tersebut dalam ayat: “sesungguhnya Allah hanya pada sisinya sajalah yang mengetahui hari kiamat, dan Dia pula yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim ibu, dan tidak seorang pun yang mengetahui di manakah ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui yang sedalam-dalamnya.” Kemudian pergilah oarang itu. Lalu Nabi SAW menyuruh sahabat, “Antarkanlah orang itu. Akan tetapi, sahabat tidak melihat bekas orang itu. Maka Nabi SAW bersabda, Itu adalah Malaikat Jibril AS yang datang mengajarkan agama bagimu.”(H.R Bukhari)
Penjelasan Hadits:
Hadits diatas diriwayatkan oleh lima orang perawi, di antaranya adalah:
1)    Sebagai periwayat ke-1 (sanad 4) adalah Abu Hurairah,
2)    Sebagai periwayat ke-2 (sanad 3) adalah Abi Zar’at,
3)    Sebagai periwayat ke-3 (sanad 2) adalah Abu Hayyan at-Tamimi,
4)    Sebagai periwayat ke-4 (sanad 1) adalah Ismail ibn Ibrahim,
5)    Sebagai periwayat ke-5 (Mukharrij) adalah Bukhari.
Hadits tersebut menjelaskan tentang tanya jawab Malaikat Jibril dengan Rasulullah SAW. Dimana Malaikat Jibril yang datang sebagai orang lain untuk mengajarkan agama kepada Rasulullah, seperti “Rukun Iman dan Rukun Islam”
Aspek Tarbawi:
•    Salah satu metode yang dapat membuat murid lebih cepat berfikir dan berproses aktif yaitu metode tanya jawab.
•    Metode tanya jawab ini sebagai respon atau tanggapan dari murid atas apa yang guru bicarakan pada ceramahnya.
•    Metode tanya jawab bisa dilakukan dengan guru bertanya pada murid atau sebaliknya murid bertanya pada guru, atas sseuatu yang ia kurang pahami dari penjelasan ceramah dari guru yang bersangkutan.
•    Pada intinya metode tanya jawab bertujuan untuk mengatahui sejauh mana murid-murid memahami apa yang guru ceramahkan.
Kelebihan dan kekurangan metode tanya jawab
Kelebihan metode tanya jawab diantaranya:
•    Situasi kelas menjadi hidup dan dinamis, karena siswa aktif berfikir dan memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
•    Melatih siswa agar berani mengemukakan pendapat secara argumentative dan bertanggung jawab.
•    Mengetahui perbedaan pendapat para siswa dan guru dapat membawa ke arah positif.
•    Membangkitkan semangat belajar dan daya saing yang sehat antar siswa.
Kekurangan metode tanya jawab diantaranya:
•    Tidak cepat merangkum bahan pelajaran.
•    Tanya jawab akan cepat membosankan jika yang ditanyakan tidak ada variasi.
•    Tanya jawab menimbulkan penyimpangan dari pokok persoalan pelajaran, hal ini terjadi jika guru tidak mengendalikan jawaban atas segala pertanyaan siswanya.

5.    Metode Demontrasi
Istilah demonstrasi dalam pengajaran dipakai untuk menggambarkan suatu cara mengajar yang pada umumnya penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau pengoperasian peralatan barang atau benda. Dengan kata lain metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik.  Hadits yang berkaitan dengan metode ini antara lain:
حَدَّثَنَا آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا الْحَكَمُ عَنْ ذَرٍّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى عَنْ أَبِيهِ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَقَالَ إِنِّي أَجْنَبْتُ فَلَمْ أُصِبْ الْمَاءَ فَقَالَ عَمَّارُ بْنُ يَاسِرٍ لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ أَمَا تَذْكُرُ أَنَّا كُنَّا فِي سَفَرٍ أَنَا وَأَنْتَ فَأَمَّا أَنْتَ فَلَمْ تُصَلِّ وَأَمَّا أَنَا فَتَمَعَّكْتُ فَصَلَّيْتُ فَذَكَرْتُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ هَكَذَا فَضَرَبَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَفَّيْهِ الْأَرْضَ وَنَفَخَ فِيهِمَا ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ وَكَفَّيْهِ (رواه البخاري)

Terjemah:
Menceritakan kepada kami Adam, ia berkata, memberitakan kepada kami Syu’bat, memberitakan kepadaku Hakam, dari Jar, dari Sa’id ibn Abdurrahman ibn Abza’, dari Ayahnya, ai berkata, “Telah datang Ammar bin Yasir berkata kepada Umar bin Khatthab, “Tidaklah anda ingat seseorang kepada Umar bin Khatthab, lalu ia berkata, “Sesungguhnya aku sedang junub, dan aku tidak menemukan air?” Maka berkata Umar ibn Yasir kepada Umar bin Khatthab, “Ketika saya dan anda dalam sebuah perjalanan. Adapun anda belum salat, sedangkan saya berguling-guling ditanah kemudian saya salat. Saya pun menceritakannya kepada Rasulullah SAW, kemudian Beliau bersabda, “Sebenarnya anda cukup begini. Rasulullah memukulkan kedua telapak tangannya ketanah dan meniupnya, kemudian mengusap keduanya pada wajah dan tangan beliau.(H.R. Bukhari).
Penjelasan Hadits:
Hadits diatas diriwayatkan oleh tujuh orang perawi, adapun urutan perawi tersebut, adalah sebagai berikut: periwayat ke-1 (sanad 6) adalah ayahnya Sa’id ibn Abdurrahman, periwayat ke-2 (sanad 5) adalah Sa’id ibn Abdurrahman ibn Abza’, periwayat ke-3 (sanad 4) adalah Jar, periwayat ke-4 (sanad 3) adalah Hakam, periwayat ke-5 (sanad 2) adalah Syu’bat, periwayat ke-6 (sanad 1) adalah Adam, dan periwayat ke-7 (Mukharrij) adalah Bukhari. Hadits tersebut menjelaskan bahwa ketika dalam sebuah perjalanan dan belum salat (tidak ditemukannya air) maka dianjurkan untuk tayamum seperti yang diajarkan oleh Rasulullah dengan cara memukulkan kedua telapak tangannya ketanah dan meniupnya, kemudian mengusapkan keduanya pada wajah dan tangan.
Aspek Tarbawi:
•    Untuk memperjelas sebuah pelajaran yang dipelajari, biasanya digunakan metode demontrasi.
•    Metode demontrasi dilakukan dengan memperagakan sesuatu sehingga memperjelas untuk dipraktekan oleh murid.
•    Metode demontrasi sangat baik untuk murid, karena murid lebih mudah memahami materi dan menguasainya secara sempurna.
•    Metode ini biasanya dilakukan saat memberi pengajaran kepada murid tentang bab sholat,dan masih banyak lagi lainnya.
Kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi
Kelebihan metode demonstrasi diantaranya:
•    Perhatian siswa dapat difokuskan kepada titik berat yang di anggap penting bagi guru.
•    Dengan keterlibatan siswa secara aktif terhadap jalannya suatu proses tertentu melalui pengamatan dan percobaan siswa mendapatkan pengalaman praktis yang biasanya bersifat tahan lama.
•    Menghindarkan pengajaran yang bersifat verbalisme, dimana siswa tidak bisa memahami dan mengerti apa yang diucapkan (pandai mengucapkan tapi tidak mengerti maksudnya).
Kekurangan metode demonstrasi diantaranya:
•    Dalam pelaksanaannya demonstrasi memerlukan waktu dan persiapan yang matang, sehingga dapat menyita waktu yang cukup banyak.
•    Metode demonstrasi, dalam pelaksanaannya banyak menyita biaya dan tenaga (jika memakai alat-alat yang mahal).
•    Demonstrasi akan menjadi tidak efektif bila siswa tidak turut aktif dan suasana gaduh.

6.    Metode Keteladanan
Metode keteladanan adalah metode dengan cara menunjukkan tindakan yang terpuji dihadapan peserta didik, dengan tujuan agar peserta didik mengikuti tindakan terpuji tersebut.  Hadits yang berkaitan dengan metode keteladanan, yaitu:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ الزُّرَقِيِّ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي وَهُوَ حَامِلٌ أُمَامَةَ بِنْتَ زَيْنَبَ بِنْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلِأَبِي الْعَاصِ بْنِ رَبِيعَةَ بْنِ عَبْدِ شَمْسٍ فَإِذَا سَجَدَ وَضَعَهَا وَإِذَا قَامَ حَمَلَهَا. (رواه البخاري)
Terjemah:
Hadis dari Abdullah ibn Yusuf, katanya Malik memberitakan pada kami dari Amir ibn Abdullah ibn Zabair dari ‘Amar ibn Sulmi az-Zarâqi dari Abi Qatadah al-Anshâri, bahwa Rasulullah saw. salat sambil membawa Umâmah binti Zainab binti Rasulullah saw. dari (pernikahannya) dengan Abu al-Ash ibn Rabi’ah ibn Abdu Syams. Bila sujud, beliau menaruhnya dan bila berdiri beliau menggendongnya.(H.R. Bukhari)
Penjelasan Hadits:
Hadits diatas diriwayatkan oleh enam perawi, adapun urutan perawi tersebut adalah sebagai berikut: periwayat ke-1 (sanad 5) adalah Abi Qatadah Al-Anshari, periwayat ke-2 (sanad 4) adalah ‘Amar ibn Sulmi az-Zarâqi, periwayat ke-3 (sanad 3) adalah Amir ibn Abdullah ibn Zabair, periwayat ke-4 (sanad 2) adalah Malik, periwayat ke-5 (sanad 1) adalah Abdullah ibn Yusuf, dan periwayat ke-6 (Mukharrij) adalah Bukhari.
 Menurut al-Asqalâni, ketika itu orang-orang Arab sangat membenci anak perempuan. Rasulullah saw. memberitahukan pada mereka tentang kemuliaan kedudukan anak perempuan. Rasulullah saw. memberitahukannya dengan tindakan, yaitu dengan menggendong Umamah (cucu Rasulullah saw) di pundaknya ketika shalat. Makna yang dapat dipahami bahwa perilaku tersebut dilakukan Rasulullah saw. untuk menentang kebiasaan orang Arab yang membenci anak perempuan. Rasulullah saw. menyelisihi kebiasaan mereka, bahkan dalam salat sekalipun.
Mendidik dengan contoh (keteladanan) adalah satu metode pembelajaran yang dianggap besar pengaruhnya. Segala yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. dalam kehidupannya, merupakan cerminan kandungan Al-Quran secara utuh, sebagaimana firman Allah swt. berikut:
                  
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab:21).
Aspek Tarbawi:
keteladanan mempunyai arti penting dalam mendidik, keteladanan menjadi titik sentral dalam mendidik, kalau pendidiknya baik, ada kemungkinan anak didiknya juga baik, karena murid meniru gurunya. Sebaliknya jika guru berperangai buruk, ada kemungkinan anak didiknya juga berperangai buruk.
Kelebihan dan kekurangan metode keteladanan
Kelebihan metode keteladanan diantaranya:
•    Memudahkan anak didik menerapkan ilmu yang dipelajarinya.
•    Memudahkan guru mengevaluasi hasil pelajaran.
•    Terciptanya hubungan harmonis antara guru dan siswa, secara tidak langsung guru dapat menerapkan ilmu yang diajarkan
•    Mendorong guru untuk selalu berbuat baik karena akan dicontoh oleh siswanya.
Kekurangan metode keteladanan diantaranya:
•    Jika figur yang mereka contoh tidak baik, maka mereka cenderung untuk mengikuti yang tidak baik.
•    Jika teori tanpa praktek akan menimbulkan verbalisme.
7.    Metode Kiasan
Metode kiasan adalah suatu metode yang digunakan untuk menghindari kata-kata yang tidak pantas disebutkan, atau kurang nyaman diucapkan. Salah satu hadits tentang metode kiasan, yaitu:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ بُنْدَارٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي خُبَيْبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ. (رواه البخاري).
Terjemah:
Hadis Muhammad ibn Basysyar ibn Dar, katanya hadis Yahya dari Ubaidillah katanya hadis dari Khubâib ibn Abdurrahman dari Hafs ibn ‘Aśim dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw.bersabda: Tujuh orang yang akan dinaungi oleh Allah di naungan-Nya yang tidak ada naungan kecuali naungan Allah; pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam keadaan taat kepada Allah; seorang yang hatinya terikat dengan mesjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah (mereka bertemu dan berpisah karena Allah), seorang yang diajak oleh wanita terpandang dan cantik namun ia berkata “saya takut kepada Allah”, seorang yang menyembunyikan sadekahnya sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya dan orang yang mengingat Allah dalam kesendirian hingga air matanya mengalir.(H.R. Bukhari).
Penjelasan Hadits:
Hadits diatas diriwayatkan oleh tujuh orang perawi, diantaranya: periwayat ke-1 (sanad 6) adalah Abu Hurairah, periwayat ke-2 (sanad 5) adalah Hafs ibn ‘Asim, periwayat ke-3 (sanad 4) adalah Khubaib ibn Abdurrahman, periwayat ke-4 (sanad 3) adalah Ubaidillah, periwayat ke-5 (sanad 2) adalah Yahya, periwayat ke-6 (sanad 1) adalah Muhammad ibn Basysyar, dan periwayat ketujuh (Mukharrij) adalah Bukhari. Dalam hadis ini terdapat tujuh golongan, diantaranya:
1.    Pemimpin yang adil
Maksudnya orang yang menempatkan sagala sesuatu di tempatnya, atau bisa juga orang yang berlaku adil dalam hukum, adil dalam keluarga, dan adil dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka.
2.    Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan beribadah kepada Rabbnya
Hal itu karena dorongan dan ajakan kepada syahwat di masa muda mencapai pada puncaknya, karenanya kebanyakan awal penyimpangan itu terjadi di masa muda. Tapi tatkala seorang pemuda sanggup untuk meninggalkan semua syahwat yang Allah Ta’ala haramkan karena mengharap ridha Allah, maka dia sangat pantas mendapatkan keutamaan yang tersebut dalam hadits di atas, yaitu dinaungi oleh Allah di padang mahsyar.
3.    Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid
Terkaitnya hati dengan masjid hanya akan didapatkan oleh siapa saja yang menuntun jiwanya menuju ketaatan kepada Allah. Hal itu karena jiwa pada dasarnya cenderung memerintahkan sesuatu yang jelek. Sehingga jika dia meninggalkan semua ajakan dan seruan jiwa yang jelek itu dan lebih mendahulukan kecintaan kepada Allah, maka pantaslah dia mendapatkan pahala yang sangat besar.
4.    Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah.
Kedua orang ini telah berjihad dalam melawan hawa nafsu mereka. Hal itu karena hawa nafsu itu menyeru untuk saling mencintai karena selain Allah karena adanya tujuan-tujuan duniawiah.
5.    Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.
Yakni: Dia diminta oleh wanita yang mengumpulkan status social yang tinggi, harta yang melimpah, dan kecantikan yang luar biasa untuk berzina dengannya. Akan tetapi dia menolak permintaan dan ajakan tersebut karena takut kepada Allah. Maka ini tanda yang sangat nyata menunjukkan dia lebih mendahulukan kecintaan kepada Allah daripada kecintaan kepada hawa nafsu.
6.    Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
Yakni dia berusaha semaksimal mungkin agar sedekah dan dermanya tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah, sampai-sampai diibaratkan dengan kalimat ‘hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya’. Karenanya disunnahkan dalam setiap zakat, infak, dan sedekah agar orang yang mempunyai harta menyerahkannya secara langsung kepada yang berhak menerimanya dan tidak melalui wakil dan perantara. Karena hal itu akan lebih menyembunyikan sedekahnya. Juga disunnahkan dia memberikannya kepada kerabatnya sendiri sebelum kepada orang lain, agar sedekahnya juga bisa dia sembunyikan.
7.     Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis. Ini adalah amalan yang sangat berat dan tidak akan dirasakan kecuali oleh orang yang mempunyai kekuatan iman dan orang yang takut kepada Allah ketika dia sendiri maupun ketika dia bersama orang lain. Dan tangisan yang lahir dari kedua sifat ini merupakan tangisan karena takut kepada Allah Ta’ala.
Aspek Tarbawi:
•    Dengan menggunakan metode kiasan tidak lain halnya bertujuan untuk menghindari ketersinggungan.
•    Untuk menjelaskan hal-hal yang sensitif, maka dapat menggunakan metode kiasan.
Kelebihan dan kelamahan metode kiasan
Kelabihan metode kiasan diantaranya:
•   
8.    Metode Perbandingan
Metode perbandingan adalah metode pengajaran dengan cara membuat perbandingan antara dua hal yang berbeda. Hadits yang berkaitan dengan metode perbandingan:
حَدَثَنَايَحْيَى بْن سَعِيْدٍ، حَدَثَنَا إِسْمَاعِيلِ، حَدَثَنَا قَيْسٌ. قَالَ سَمِعْتُ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ، "وَاللهِ مَاالدُّنْيَا فِي اْلآ خِرَةِ إِلَّا مِثْلُ مَا جَعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ هَذِهِ وَ أَشْارَ حَتَّى بِالسَّبَّابَةِ- فِى اْليَمِّ، فَالْيَنْظَرْ بِمَ تَرْجِحُ؟"
 (رواه مسلم).
Terjemah:
     Menceritakan kepada kami Yahya ibn Sa’id, menceritakan kepada kami Ismail, menceritakan kepada kami Qais, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah! Tidaklah dunia dibandingkan dengan akhirat kecuali seperti seseorang yang menaruh jarinya ini ¬¬¬¬¬– beliau menunjuk kepada telunjuknya-dilaut, kemudian perhatikan apa yang tersisa ditelunjuknya.” (H.R. Muslim)
Penjelasan Hadits:
Hadits diatas diriwayatkan oleh empat orang perawi, di antaranya: periwayat ke-1 (sanad 3) adalah Qais, periwayat ke-2 (sanad 2) adalah Ismail, periwayat ke-3 (sanad 1) adalah Yahya ibn Sa’id, dan periwayat ke-4 (Mukharrij) adalah Muslim. Hadis diatas menjelaskan bahwa ungkapan dunia dan akhirat jelas berbeda, misalnya saja dari segi waktu,  bahwa dunia itu bersifat sementara atau singkat, kenikmatannya pun sirna sedangkan akhirat serba abadi (kekal). Sebagaimana perbandingan antara air yang lengket pada jari dibanding dengan sisanya di lautan.
Aspek Tarbawi:
•    Potensi jasmaniah dan rohaniah si pembelajar dapat memahami hal-hal yang memiliki perbedaan antara suatu permasalahan dengan lainnya.
•    Dengan membandingkan dua hal yang berbeda, peserta didik mampu meningkatkan pemahaman akan hakikat atau kebenaran sesuatu.
9.    Metode Pujian
Metode pujian adalah metode dengan cara memberikan suatu penghargaan kepada peserta didik akan perbuatan, sikap, atau tingkah lakunya yang positif. Hadits yang berkenaan dengan metode pujian yaitu:
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ، حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ، عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي عَمْرٍو، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَ، قِيلَ، يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَعَاتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ؟ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، "لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لَا يَسْأَلُنِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ، أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ." (رواه البخاري).
Terjemah:
Menceritakan kepada kami ‘Abdul ‘Aziz ibn ‘Abdullah, ia berkata, menceritakan kepadaku Sulaiman, dari Amar ibn Abi ‘Amar, dari Sa’id ibn Abi Sa’id al-Maqburi, dari Abu Hurairah, bahwasanya ia berkata, ketika ia bertanya, “Ya Rasulullah! Siapakah orang yang paling bahagia mendapatkan syafaatmu pada hari kiamat?” Rasulullah bersabda, “Saya sudah menyangka , wahai Abu Hurairah  bahwa tidak ada yang bertanya tentang hadits ini seorangpun yang mendahuluimu, karena saya melihat semangatmu untuk hadits. Orang yang paling bahagia dengan syafaatku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan “La Illaha illaallah” dengan ikhlas dari hatinya atau dari dirinya.”(H.R. Bukhari).
Penjelasan Hadits:
Hadits diatas diriwayatkan oleh enam periwayat, yaitu: periwayat ke-1 (sanad 1) adalah Abu Hurairah, periwayat ke-2 (sanad 4) adalah Sa’id ibn Abi Sa’id al-Maqburi, periwayat ke-3 (sanad 3) adalah Amar ibn Abi ‘Amar, periwayat ke-5 (sanad 2) adalah Sulaiman, periwayat ke-5 (sanad 1) adalah ‘Abdul ‘Aziz ibn ‘Abdullah, dan periwayat ke-6 (Mukharrij) adalah Bukhari. Dalam hadits diatas bahwa Rasulullah memuji Abu Hurairah atas semangatnya untuk hadits dan memberi hadiah berupa jawaban atas pertanyaannya kepada Rasulullah.
Aspek Tarbawi:
•    Dengan metode pujian ini, menjadikan peserta didik giat untuk berbuat kebaikan.
•    Meningkatkan stimulus agar prestasinya dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.
Kelebihan dan kekurangan metode pujian
Kelebihan metode pujian diantaranya:
•    Memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap jiwa anak didik untuk melakukan perbuatan yang positif dan bersikap progresif.
•    Dapat menjadi pendorong bagi anak-anak didik lainnya untuk mengikuti anak yang telah memperoleh pujian dari gurunya, baik dalam tingkah laku, sopan santun ataupun semangat dan motivasinya dalam berbuat yang lebih baik.
Kelemahan metode pujian diantaranya:
•    Dapat menimbulkan dampak negatif apabila guru melakukannya secara berlebihan, sehingga mungkin bisa mengakibatkan murid merasa bahwa dirinya lebih tinggi dari teman-temannya.
•    Umumya adiah membutuhkan alat tertentu dan membutuhkan biaya.
10.    Metode  Pemberian Hukuman
Metode hukuman adalah metode yang dilakukan dengan cara memberikan sanksi kepada orang atau peserta didik yang telah melakukan kesalahan. Hadits yang berkaitan denagan metode tersebut adalah:
حَدَثَنَا مُؤَمَّر بْن هِشَام- يَعْنِي اْليَّشْكُرِيْ- حَدَثَنَا إِسْمَاعِيْل، عَنْ سُوَّارَأَبِيْ حَمْزَةَ- قَالَ أَبُوْادَاوُد، وَهُوَ سُوَار بْنُ دَاوُد أَبُو الحَمْزَةِ اْلمُزَانِّي اْلصَيْرَفِي- عَنْ عَمْرِو بْن شُعَيْبِ، عَنْ أَبِيْهِ، عَنْ جِدَّهِ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، "مُرُّوْا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْحُ سِنِيْن، وَاضْرِبُوْاهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرُ سِنِيْنَ، وَفَرَقُوْا بَيْنَهُمْ فِيْ اْلمَضَاجِحِ."(رواه أبو داود)
Terjemah:
Menceritakan kepada kami Mu’ammar ibn Hisyam, yakni al-Yasykuri, menceritakan kepada kami Isma’il, dari Suwwar ibn Abi Hamzah- berkata Abu Dawud, “Dia adalah Suwwar ibn Dawud Abu Hamzah al-Muzanni al-Shairafi- dari ‘Amr ibn Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “perintahkanlah anak-anakmu salat ketika usia mereka tujuh tahun, dan pukullah mereka jika meninggalkannya saat mereka berusia sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka.”(H.R. Abi Dawud).
Penjelasan Hadits:
Hadits diatas diriwayatkan oleh sembilan perawi, diantaranya:
1)    Periwayat ke-1 (sanad 8) adalah Kakeknya ‘Amr ibn Abi Syu’aib.
2)    Periwayat ke-2 (sanad 7) adalah Ayahnya ‘Amr ibn Abi  Syu’aib.
3)    Periwayat ke-3 (sanad 6) adalah ‘Amr ibn Abi  Syu’aib.
4)    Periwayat ke-4 (sanad 5) adalah Suwwar ibn Dawud Abu Hamzah al-Muzanni al-Shairafi.
5)    Periwayat ke-5 (sanad 4) adalah Suwwar ibn Abi Hamzah.
6)    Periwayat ke-6 (sanad 3) adalah Ismail.
7)    Periwayat ke-7 (sanad 2) adalah Al-Yasykuri.
8)    Periwayat ke-8 (sanad 1) adalah Mu’ammar ibn Hisyam.
9)    Periwayat 9 (Mukharrij) adalah Abi Dawud.
Hadis diatas menjelaskan tentang memerintah anak-anak untuk melaksanakan shalat, dan ketika sudah berumur sepuluh tahun boleh memukulnya jika tidak melaksanakan shalat.
Hadits pendukung
حَدَثَنَا عَبْدِ الله بْن مُسْلَمَةِ بْن قَعْنَبِ، حَدَثَنَا المُغِيْرَة، يَعْنِي اْلحِزَ لمِيْ، عَنْ أَبُيْ الزِنَادِ، عَنْ الأَعْرَجَ، عَنْ أَبُي هُرَيْرَة، قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ، "إِذَا قَاتَلَ أَحَدَكُمْ اَخَاهُ،فَاْليَجْتَنِبُ اْلوَجْهِ."(رواه مسلم)
Terjemah:
Menceritakan kepada kami ‘Abdullah ibn Maslamah ibn Qa’nab, menceritakan kepada kami al-Mughirat, yakni al-Hizami, dari Abu Zinad, dari A’raj, dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Apabila memukul salah seorang kamu akan saudaranya, maka hindarilah wajah.”(H.R. Muslim)
Penjelasan Hadits:
Hadits di atas menjelaskan bahwa dilarang memukul disekitar wajah. Yang diriwayatkan oleh tujuh perawi, diantaranya: periwayat ke-1 (sanad 6) adalah Abu Hurairah, periwayat ke-2 (sanad 5) adalah A’raj, periwayat ke-3 (sanad 4) adalah Abu Zinad, periwayat ke-4 (sanad 3) adalah al-Hizami, periwayat ke-5 (sanad 2) adalah Al-Mughirat, periwayat ke-6 (sanad 1) adalah Abdullah ibn Maslamah ibn Qa’nab, dan periwayat ke-7 adalah Muslim.
Aspek Tarbawi:
•    Metode hukuman merupakan metode yang dapat meningkatkan kesadaran dan kehati-hatian peserta didik.
•    Sanksi dalam pendidikan mempunyai arti penting, pendidikan yang terlalu lunak akan membentuk pelajar kurang disiplin dan tidak mempunyai keteguhan hati.
•    Sanksi dilakukan dengan teguran, diasingkan atau dipukul dalam arti tidak untuk menyakiti tetapi untuk mendidik. Kemudian dalam menerapkan sanksi fisik hendaknya dihindari kalau tidak memungkinkan, hindari memukul wajah, memukul sekedarnya saja dengan tujuan mendidik, bukan balas dendam.
Kelebihan dan kelemahan metode pemberian hukuman.
Kelebihan metode pemberian hukuman diantaranya:
•    Hukuman akan menjadikan perbaikan-perbaikan terhadap kesalahan murid.
•    Murid tidak lagi melakukan kesalahan yang sama.
•    Merasakan akibat perbuatannya sehingga ia akan menghormati dirinya.
Kelemahan metode pemberian hukuman diantaranya:
•    Akan memberikan suasana rusuh, takut, dan kurang percaya diri.
•    Murid akan selalu merasa sempit hati, bersifat pemalas, serta akan menyebabkan ia suka berdusta (karena takut dihukum)
•    Mengurangi keberanian anak untuk bertindak.















BAB III
PENUTUP

Metode pendidikan adalah cara yang dipergunakan pendidik dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik, sehingga dengan metode yang tepat dan sesuai, bahan pelajaran dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik. Beberapa metode pendidikan yang dikemukakan dalam makalah ini, terdiri dari metode ceramah, metode diskusi, metode eksperimen, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode keteladanan, metode kiasan, metode perbandingan, metode pujian, dan metode pemberian hukuman. Metode-metode tersebut dapat dilaksanakan pendidik dalam penanaman nilai-nilai pada ranah afektif dan pengembangan pola pikir pada ranah kognitif serta latihan berperilaku terpuji pada ranah psikomotorik.


















DAFTAR PUSTAKA

Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia

Darajat, Zakiah. 1995.Metodek Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Yusuf, Tayar dan Anwar, Syaiful. 1997.  Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Nizar, Samsul dan Hasibuan, Zainal Efendi. 2011. Hadis Tarbawi; Membangun Kerangka Pendidikan Ideal Perspektif Rasulullah. Jakarta: Kalam Mulia

Nawawi, Abu Zakaria Yahya ibn Syaraf ibn Maria. Syarah an-Nawāwi ‘ala Shahih Muslim. Beirut: Dar al-Fikri, 1401 H.
Ibnu Hajar Al Asqalani, Al Imam Al Hafizh. 1997. Fathul Baari Syarah Shahih Al Bukhari. Riyadh: Maktabah Darussalam

Minggu, 10 Februari 2013

Makalah SPI " Pendidikan Zaman Belanda, Jepang dan Kemerdekaan Indonesia"

PENDIDIKAN ISLAM
PADA ZAMAN PENJAJAHAN BELANDA, JEPANG
DAN KEMERDEKAAN INDONESIA

A.           ZAMAN PENJAJAHAN BELANDA
Sejarah perkembangan Islam di Indonesia memberi gambaran kepada kita bahwa kontak pertama antara pengembangan agama Islam dan berbagai jenis kebudayaan dan masyarakat di Indonesia, menunjukkan adanya semacam akomodasi kultural. Di samping melalui pembenturan dalam dunia dagang, sekarang juga menunjukkan bahwa penyebaran Islam kadang-kadang terjadi pula dalam suatu relasi intelektual, ketika ilmu-ilmu dipertentangkan atau dipertemukan, ataupun ketika kepercayaan pada dunia lama mulai menurun.
Oleh karena itu, kedatangan kaum kolonial Belanda berhasil menancapkan kukunya di bumi Nusantara dengan misi gandanya, (Imperialisme dan Kristenisasi) sangat merusak dan menjungkirbalikkan tatanan yang sudah ada.
Memang diakui bahwa Belanda cukup banyak mewarnai perjalanan sejarah (Islam) di Indonesia. Cukup banyak peristiwa dan pengalaman yang dicatat Belanda sejak awal kedatangannya di Indonesia, baik sebagai pedagang perseorangan, ataupun ketika diorganisasikan dalam bentuk kongsi dagang yang bernama VOC, atau juga sebagai aparat pemerintah yang berkuasa dan menjajah. Oleh sebab itu, wajar bila kehadiran mereka selalu mendapat tantangan dan perlawanan dari penduduk pribumi, raja-raja dan tokoh-tokoh agama setempat. Mereka menyadari bahwa untuk mempertahankan kekuasaannya di Indonesia, mereka harus berusaha memahami dan mengerti seluk-beluk penduduk pribumi yang dikuasainya Mereka pun tahu bahwa penduduk yang dijajahnya mayoritas beragama Islam.
Apa yang mereka sebut pembaharuan pendidikan, tidak lain adalah Westernisasi dan Kristenisasi, yang kesemuanya dilakukan untuk kepentingan Barat dan Nasarani. Dua motif inilah yang mewarnai kebijaksanaan penjajahan Belanda di Indonesia yang berlangsung selama 3,5 abad.
K.H. Zainuddin Zuhri menggambarkan bahwa rakyat Indonesia yang mayoritas umat Islam tidak memandang orang-orang Barat tersebut melainkan sebagai penakluk dan penjajah. Dalam dada penjajah tersebut terdapat ajaran dari politikus curang dan licik Machiavelli, yang antara lain mengajarkan:
1.             Agama sangat diperlukan bagi pemerintah penjajah (kolonial);
2.             Agama tersebut dipakai untuk menjinakkan dan menaklukkan rakyat;
3.             Setiap aliran agama dianggap palsu oleh penduduk yang bersangkutan harus dimanfaatkan untuk memecahbelah dan mendorong mereka agar mencari bantuan kepada pemerintah;
4.             Janji dengan rakyat tak perlu ditepati jika merugikan;
5.             Tujuan dapat menghalalkan segala cara.
Demikianlah, Jan Pieter Zoon Coen (1587-1929) dengan meriah dan politik Machiavelli-nya menduduki Jakarta yang dulu bernama Batavia. Namun, orang-orang pribumi tidak tinggal diam. Meskipun Belanda baru mengepakkan sayapnya sebagai kolonial, mereka sudah ditantang dan dilawan oleh Sultan Agung Mataram yang dikenal dengan gelar Sultan Abdurrahman Khalifatullah Sayidin Panotogama.
1.             Pendidikan Islam Sebelum Tahun 1900
Sebelum tahun 1900, kita mengenal pendidikan Islam secara perseorangan, melalui rumah tangga dan surau/langgar atau masjid. Pendidikan secara perseorangan dan rumah tangga lebih mengutamakan pelajaran praktis, misalnya tentang ketuhanan, keimanan dan masalah-masalah yang berhubungan dengan ibadah. Belum ada pemisahan mata pelajaran tertentu dan pelajaran yang diberikan pun belum sistematis.
Pendidikan Islam pada masa ini bercirikan hal-hal sebagai berikut:
a)            Pelajaran diberikan satu demi satu;
b)            Pelajaran ilmu Sharaf didahulukan dari ilmu Nahwu;
c)            Buku pelajaran pada mulanya dikarang oleh ulama Indonesia dan diterjemahkan ke dalam bahasa daerah setempat;
d)            Kitab yang digunakan umumnya ditulis tangan;
e)            Pelajaran suatu ilmu hanya diajarkan dalam satu macam buku saja;
f)             Toko buku belum ada, yang ada hanyalah menyalin buku dengan tulis tangan;
g)            Karena terbatasnya bacaan, materi ilmu agama sangat sedikit;
h)            Belum lahir aliran baru dalam Islam. (M. Yunus, 1985)

2.             Pendidikan Islam Pada Masa Peralihan (1900-1908)
Pada masa peralihan ini telah banyak berdiri tempat pendidikan Islam terkenal di Sumatera, seperti Surau Parabek Bukit Tinggi (1908) yang didirikan oleh Syekh H. Ibrahim Parabek dan di Pulau Jawa seperti Pesantren Tebuireng, namun sistem madrasah belum dikenal.
Adapun pelajaran agama Islam pada masa peralihan ini bercirikan hal-hal sebagai berikut:
a)            Pelajaran untuk dua sampai enam ilmu dihimpun secara sekaligus;
b)            Pelajaran ilmu Nahwu atau disamakan dengan ilmu Sharaf;
c)            Semua buku pelajaran merupakan karangan ulama Islam kuno dan dalam bahasa Arab;
d)            Semua buku dicetak;
e)            Suatu ilmu diajarkan dari beberapa macam buku; rendah, menengah, dan tinggi;
f)             Telah ada toko buku yang memesan buku-buku dari Mesir atau Mekah;
g)            Ilmu agama telah berkembang luas berkat banyaknya buku bacaan;
h)            Aliran baru dalam Islam seperti yang dibawa oleh majalah Al-Manar di Mesir mulai lahir.
Pada waktu itu kebijakan pemerintah kolonial Belanda terhadap pendidikan Islam Indonesia sangat ketat. Di samping itu, juga pemerintah kolonial gencar mempropagandakan pendidikan yang mereka kelola, yaitu pendidikan yang membedakan antara golongan priyayi atau pejabat bahkan yang beragama Kristen.
3.             Pendidikan Islam Sesudah Tahun 1909
Gaung isu nasionalisme merambah kemana-mana, ini berkat tampilnya Budi Utomo pada tahun 1908, yang menyadarkan bangsa Indonesia, bahwa perjuangan bangsa Indonesia yang selama ini cuma mengandalkan kekuatan dan kedaerahan tanpa memperhatikan persatuan sulit untuk mencapai keberhasilan. Karena itulah, sejak tahun 1908 timbul kesadaran baru dari bangsa Indonesia untuk memperkuat persatuan.
Sistem madrasah baru dikenal pada permulaan abad ke 20. Sistem ini membawa pembaharuan, antara lain:
a)            Perubahan sistem pengajaran dari perseorangan atau Sorogan menjadi Klasikal;
b)            Pengajaran pengetahuan umum di samping pengetahuan agama dan bahasa Arab.
B.            ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG
Jepang muncul sebagai Negara kuat di asia. Bangsa Jepang bercita-cita menjadi pemimpin Asia Timur Raya, dan hal ini sudah direncanakan Jepang sejak tahun 1940 untuk mendirikan kemakmuran bersama Asia Raya. Menurut rencana tersebut, Jepang ingin menjadi pusat suatu lingkungan yang berpengaruh atas daerah-daerah Mansyuria, Daratan Cina, Kepulauan Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, Indo Cina dan Rusia.
1.             Tujuan Persekolahan Secara Umum
Pendidikan pada zaman Jepang disebut “Hakko Ichiu”, yakni mengajak bangsa Indonesia bekerja sama dalam rangka mencapai kemakmuran bersama Asia Raya. Oleh karena itu, setiap hari pelajar terutama pada pagi hari harus mengucapkan sumpah setia kepada Kaisar Jepang, lalu dilatih kemiliteran. Sistem persekolahan di zaman pendudukan Jepang banyak berbeda dengan penjajahan Belanda.
Sekolah-sekolah yang ada pada zaman Belanda diganti dengan sistem Jepang. Segala upaya ditujukan untuk kepentingan perang. Murid-murid hanya mendapat pengetahuan yang sedikit sekali. Hampir sepanjang hari, mereka mengikuti kegiatan latihan perang atau bekerja.
Kegiatan-kegiatan sekolah antara lain:
1)            Mengumpulkan batu, pasir untuk kepentingan perang;
2)            Membersihkan bengkel-bengkel, sarana-sarana militer;
3)            Menanam ubi-ubian, sayur-sayuran di pekarangan sekolah untuk persediaan makanan;
4)            Menanam pohon jarak untuk bahan pelumas.
Kendati demikian, ada beberapa hal yang perlu dicatat pada zaman Jepang ini, yaitu terjadinya perubahan yang cukup mendasar di bidang pendidikan, dan hal ini penting sekali artinya bagi bangsa Indonesia, diantaranya ialah:
1)            Dihapuskannya dualisme pengajaran; berbagai macam jenis sekolah rendah, yang dahulunya diselenggarakan pada zaman Belanda, dihapuskan sama sekali. Habislah riwayat susunan pengajaran Belanda yang dualistis itu, yang membedakan dua jenis pengjaran, yakni pengajaran Barat dan pengajaran Bumi Putra.
2)            Pemakaian bahasa Indonesia; pemakaian bahasa Indonesia baik sebagai bahasa resmi maupun sebagai bahasa pengantar pada tiap-tiap jenis sekolah, telah dilaksanakan.

2.             Sikap Jepang Terhadap Pendidikan Islam
Sikap penjajah Jepang terhadap pendidikan Islam ternyata lebih lunak sehingga ruang gerak pendidikan Islam lebih bebas ketimbang pada zaman pemerintahan kolonial Belanda. Terlebih-lebih pada tahap permulaan, pemerintah Jepang menampakkan diri seakan-akan membela kepentingan Islam. Untuk mendekati umat Islam, mereka menempuh beberapa kebijaksanaan berikut.
a)            Kantor Urusan Agama (KUA)
b)            Pembentukkan Masyumi
c)            Terbentuknya Hizbullah
Namun dibalik kekejaman Jepang terdapat pula hal-hal yang sangat menguntungkan. Drs. Ary H. Gunawan merinci keuntungan-keuntungan pada zaman Jepang, khususnya di bidang pendidikan.
a)            Bahasa Indonesia hidup dan berkembang secara luas di seluruh Indonesia, baik sebagai bahasa pergaulan, pengantar maupun sebagai bahasa ilmiah. Istilah-istilah baru diciptakan dan diadopsi dari berbagai bahasa yang mantap untuk berbagai keperluan, termasuk ejaannya.
b)            Buku-buku dalam bahasa asing yang diperlukan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, dengan mengabaikan hak cipta internasional karena dalam suasana perang. Bahasa asing yang dibenarkan dipergunakan di Indonesia hanyalah bahasa Jepang.
c)            Kreativitas guru-guru semakin berkembang dalam memenuhi kekurangan buku pelajaran dengan menyadur atau mengarang sendiri, termasuk kreativitas untuk menciptakan alat peraga dan model dengan bahan dan alat yang tersedia.
d)            Seni bela diri dan latihan perang-perangan sebagai kegiatan kurikuler di sekolah telah membangkitkan keberanian pada para pemuda yang ternyata sangat berguna dalam perang kemerdekaan yang terjadi demikian. Termasuk juga Seinendan, Keibodan, Heiho dan Peta, yang telah terlatih mempergunakan senjata api.
e)            Diskriminasi menurut golongan penduduk, keturunan dan agama ditiadakan sehingga semua lapisan masyarakat mendapat kesempatan yang sama dalam bidang pendidikan. Sekolah-sekolah diseragamkan dan sekolah-sekolah swasta dinegerikan serta berkembang di bawah pengaturan kantor pengajaran “Bunkyo Kyoku”.
f)             Karena pengaruh indoktrinasi yang ketat untuk menjepangkan rakyat Indonesia, perasaan rindu pada kebudayaan sendiri dan kemerdekaan nasional berkembang dan bergejolak secara luar biasa.
g)            Bangsa Indonesia dididik dan dilatih untuk memegang jabatan walaupun di bawah pengawasan orang-orang Jepang. (Gunawan, 1986: 29-30)
3.             Pertumbuhan dan Perkembangan Madrasah
Pada masa pendudukan Jepang, ada satu keistimewaan dalam dunia pendidikan. Sekolah-sekolah telah diseragamkan dan dinegerikan. Adapun sekolah-sekolah swasta, seperti Muhammadiyah, Taman Siswa dan lain-lain diizinkan terus berkembang, tetapi masih diatur dan diselenggarakan oleh pendudukan Jepang.
A.           PENDIDIKAN ISLAM ZAMAN KEMERDEKAAN

1.             Pendidikan Islam Zaman Kemerdekaan I (1945-1965)
Setelah Indonesia merdeka, pengelenggaraan pendidikan agama mendapat perhatian serius dari pemerintah, baik di sekolah negeri maupun swasta. Usaha untuk itu dimulai dengan memberikan bantuan terhadap lembaga tersebut sebagaimana yang dianjurkan oleh Badan Pekerja Komite Nasional Pusat (BPKNP) tanggal 27 Desember 1945. Badan ini menyebutkan bahwa madrasah dan pesantren yang pada hakikatnya adalah satu alat dan sumber pendidikan dan pencerdasan rakyat jelata yang sudah berurat berakar dalam masyarakat Indonesia umumnya, hendaklah mendapat perhatian dan bantuan material dari pemerintah.
2.             Pengintegrasian Pelajaran Agama dan Pelajaran Umum.
Ada dua cara yang memungkinkan untuk menghubungkan mata pelajaran agama dengan mata pelajaran umum, yaitu:
1)            Cara Okasional; yaitu dengan cara bagian dari satu pelajaran dihubungkan dengan bagian dan pelajaran lain bila ada kesempatan yang baik. Hubungan secara Okasional ini biasanya disebut juga Korelasi. Hal ini sejalan dengan prinsip kurikulum Korelasi, misalnya pada waktu membicarakan pelajaran Fiqih tentang hukum makanan dan minuman, guru dapat menghubungkannya dengan pendidikan kesehatan.
2)            Cara Sistematis; yaitu dengan cara bahan-bahan pelajaran itu dihubungkan lebih dahulu menurut rencana tertentu sehingga bahan-bahan itu seakan-akan merupakan satu kesatuan yang terpadu. Hal itu disebut konsentrasi sistematis sebagian dan konsentrasi sistematis total.
Pengintegrasian pendidikan agama dan pendidikan umum ke dalam sistem pendidikan nasional berawal dengan adanya SKB, dan sudah dilaksanakan sebelum kelahiran UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Demikianlah mengenai pengintegrasian pendidikan agama ke pendidikan umum yang tujuannya memantapkan sekolah atau madrasah yang dilaksanakan Departemen Agama.

–˜¶™—







Rabu, 06 Februari 2013

berbagi ilmu hari ini

pertanyaan dari pengguna majalah al-mawaddah:
Assalamu’alaikum. Ustadz, bagaimana menyikapi kenakalan anak? Nasihat sudah saya berikan. Hukuman atas kenakalannya sudah saya lakukan, namun beberapa saat ia kembali mengulang. Bagaimana kalau anak saya dititipkan di rumah neneknya?
(Hamba Allah, Bumi Allah, 0351xxxxxxx)
Jawab:
Wa’alaiukumussalam. Kami sangat menghargai jerih payah Anda dalam mendidik buah hati. Subhanallah, memperhatikan apa yang penanya sampaikan, rasanya berbagai upaya sudah dilakukan tetapi tidak berhasil. Sehingga intinya terkesan daripada “pusing tujuh keliling” mendingan dititipkan kepada neneknya. Saya ingin memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada penanya yang telah melakukan berbagai macam upaya dalam menyikapi kenakalan anak. Pertanyaannya kemudian adalah, apakah sikap yang telah diberikan itu sudah tepat atau belum? Cara merespon perilaku negatif anak harus dengan memahami dunia mereka dengan penuh kearifan, kelembutan dan cara-cara yang efektif sehingga mampu merubah perilaku anak ke arah yang lebih baik. Sangat tidak disarankan merespon perilaku negatif anak dengan cara emosional; marah-marah, perkataan yang menyakiti, ekspresi yang menyeramkan, memukul fisik secara berlebihan, memposisikan anak serba salah, tidak menghargai perasaannya, keras dan kasar serta pola asuh orang tua yang tidak berimbang dengan kebutuhan usia dan karakteristik anak.
Sering kali kita melihat dalam kacamata pendidikan, bahwa tidak sedikit orang tua yang merasa pasrah dengan perilaku negatif anak. Mudah-mudahan keinginan penanya untuk menyerahkan sang buah hati kepada neneknya bukan karena merasa pasrah dengan perilaku anak yang dinilai sudah tidak mampu diatasi. Berapa banyak anak-anak yang memiliki potensi perilaku negatif, sangat berhasil menjadi seorang yang shalih karena pola asuh yang tepat, pendekatan-pendekatan pembelajaran yang tepat hasil pemberian orang tua kepada anak?! Berapa banyak pula anak-anak yang memiliki potensi perilaku terpuji yang besar menjadi durhaka karena pola asuh yang salah dan pendekatan pembelajaran yang keliru yang diterapkan oleh orang tua?! Artinya, bahwa semua anak bisa menjadi baik apabila pola asuh dan pendekatan pembelajaran yang diterapkan oleh orang tua tepat. Yaitu sesuai dengan sifat dan karakteristik anak, tingkatan usia, minat dan bakat anak, psikologi anak serta lingkungan di mana ia tumbuh berkembang. Semoga penanya lebih sabar dalam mendidik buah hati tercinta. Lebih arif dalam memilih solusi yang tepat guna mengubah perilaku negatif anak.
Sebenarnya mendidik sendiri lebih utama daripada diserahkan kepada nenek. Caranya, kita sebagai orang tua harus terus meningkatkan ilmu pengetahuan terutama ilmu mendidik anak. Bukankah neneknya telah membesarkan kita dengan susah payah? Sehingga berikanlah kesempatan dan dukungan seluas-luasnya agar sang nenek menghabiskan masa tuanya untuk beribadah kepada Allah Subhaanahu wa ta’aala. Sebagai anak hendaknya kita senantiasa berusaha untuk dapat memberikan perhatian yang besar kepada sang nenek tercinta. Jika sang buah hati harus dilepas dari orang tua, disarankan agar orang tua dapat menyerahkan tanggung jawab pendidikan tersebut kepada pesantren yang diyakini bermanhaj salaf (konsisten dengan ajaran Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan tiga generasi awal) yang lebih mampu mendidiknya daripada kita atau pun nenek tercinta.
Kiranya Anda juga berkenan membaca jawaban kami atas pertanyaan dilema hukuman fisik di atas. Mudah-mudahan jawaban kami bermanfaat.